By mediamu
YOGYA – Fenomena klitih di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhir-akhir ini semakin meresahkan. Berdasarkan data Polda DIY, tahun 2021 tercatat 58 kasus dengan jumlah pelaku 102 orang. Dari 102 orang, 80 di antaranya berstatus pelajar, lainnya drop out dan pengangguran. Mengapa klitih marak terjadi dan dilakukan anak muda.
Hal itu menjadi bahasan utama Kajian SAMARA (Seputar Perjodohan, Pernikahan, dan Keluarga) Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM DIY, Kamis (13/1). Bertema “Klitih: Pengasuhan Salah Jalan”, kajian diisi Komarudin, M.Psi., Psi. (Psikolog dari Unisa Yogyakarta).
Diawali pembahasan dari segi terminologi. Klitih dalam Bahasa Jawa diatribusikan pada perilaku seseorang di malam hari ketika terbangun atau merasa lapar tetapi di rumah tidak ada yang bisa dimakan. Lalu, mendorong orang untuk ke luar rumah mencari makan.
Bila dahulu klitih sekadar mencari makan, di awal tahun 2000-an identik dengan anak sekolah yang tergabung dalam geng sekolah dan mencari musuh atau masalah dengan sesama pelajar dari sekolah lain. Seiring berjalannya waktu, orientasi klitih berubah menjadi,… Selengkapnya di: https://www.mediamu.id/2022/01/15/salah-asuhan-dalam-keluarga-bisa-jadi-penyebab-munculnya-klitih/