Panti Asuhan adalah salah satu amal usaha tertua Muhammadiyah yang merupakan manivestasi dari gerakan al Ma’un. Amal usaha yang sudah sangat tua ini masih eksis dan berkembang sampai saat ini meskipun tidak sepesat perkembangan sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah. Dalam rangka memperkuat dan meningkatkan kualitas pelayanan sosial melalui Panti Asuhan ini, MPS PWM DIY menyelenggarakan acara Silaturahim Dan Sosialisasi Program Penguatan Panti Muhammadiyah. Acara dilaksanakan di Aula PWM DIY pada Hari Ahad, tanggal 17 April 2016, mulai pukul 09.00 s.d. 13.00 WIB. Peserta yang diundang adalah mereka para pengelola Panti Muhammadiyah di lima kabupaten kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dan MPS lima PDM se-DIY. Pembicara dalam silaturahim ini adalah Drs. Eko Darmanto, M.Si (Kabid Parsosmas Dinas Sosial DIY), H. Rohwan, S.Ag., M.Si (Kasi Pontren Kanwil Kemenag DIY) dan Ridwan Furqoni, S.Pd.I., M.P.I (Ketua Majelis Pelayanan Sosial PWM DIY).
Acara ini disusun dalam tiga sesi, pertama adalah pembicara dari Kasi Pondok Pesantren Kanwil Kemenag DIY. Fokus sesi ini adalah terkait dengan kebijakan Kanwil Kemenag tentang Panti Asuhan yang sekaligus menjadi pondok pesantren. Tampak bahwa Kementrian Agama sangat terbuka untuk menjadikan panti asuhan sebagai pesantren selama dapat memenuhi lima unsur pesantren, yaitu memiliki pengasuh, memiliki santri minimal 15 orang, memiliki program dirosah islamiyah, memiliki masjid/musholla dan memiliki asrama/pondokan. Pada sesi kedua, Dinas Sosial menjelaskan tentang regulasi lembaga kesejahteraan sosial yang saat ini sedang dalam proses penataan dan penyempurnaan, misalnya terkait dengan badan hukum, izin operasional dan standarisasi lembaga kesejahteraan sosial menyangkut empat hal, yaitu standar program, standar tenaga, standar sarana dan standar pembiayaan. Sesi ketiga adalah sarasehan. Sarasehan dipandu oleh ketua MPS PWM DIY, Ridwan Furqoni, S.Pd.I., M.P.I. Dalam dialog sarasehan muncul banyak harapan panti terhadap peran MPS. Diantaranya adalah MPS diharapkan dapat berperan sebagaimana Majelis Dikdasmen bagi sekolah, maka MPS harus banyak berperan dalam pengembangan panti asuhan. Diakhir dialog peserta banyak berharap, forum pengelola panti Muhammadiyah dapat diwujudkan sebagai sarana komunikasi dan berbagi informasi untuk pengembangan panti-panti Muhammadiyah.