image-1

Sosialisasi Buku Manajemen Ambulanmu Muhammadiyah dan Pengukuhan Pengurus Forum Pengelola Ambulanmu Kabupaten Sleman

Majelis Pelayanan Sosial PWM DIY menghadiri undangan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman dalam rangka sosialisasi buku Manajemen Ambulanmu Muhammadiyah (Ambulanmu) dan Pengukuhan Pengurus Forum Pengelola Ambulanmu (FORPAM) Kabupaten Sleman.  Kegiatan ini berlangsung di Gedung dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman, pada Sabtu (10/12/22) acara dimulai pukul 09.00 WIB.

Acara tersebut diikuti oleh banyak unsur diantaranya PDM Sleman, MPS PWM DIY, MPS PDM Sleman, Lazismu Daerah Sleman, Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Daerah Sleman dan FORPAM Sleman. Acara berlangsung dengan lancar dan menghasilkan usul-usul strategis terkait pengelolaan program Ambulanmu Muhammadiyah. Acara dimulai dengan pengukuhan FORPAM Sleman dan dilanjut dengan sosialisasi buku Manajemen Ambulanmu oleh MPS PWM DIY.

Harjaka,S.Pd.,S.Ag.,MA. selaku ketua PDM Sleman menyampaikan apresiasi kepada MPS PWM DIY. “Saya sangat mengapresiasi MPS karena dapat membuat buku panduan Ambulan Muhamamdiyah, semoga membuat langkah kita lebih baik kedepan, semua program tidak lepas dari permasalahan baik dalam pelaksanaan ataupun biaya, pengurus bisa berjalan dengan baik asal ada koordinasi yang baik, intens, interaksi, dan sinkronisasi untuk Muhammadiyah khususnya masyarakat pada umumnya” ungkap beliau.

FORPAM Sleman dikukuhkan pada Sabtu, 10 Desember 2022 dengan susunan Ketua Darojat Nur Ahmad, Sekretaris Juang M Mahron dan Bendahara Ahmad Rofiq. Pengukuhan ditandai dengan serah terima berkas kepada Ketua FORPAM Sleman, acara dilanjut dengan sosialisasi buku Manajemen Ambulanmu Muhammadiyah. Ketua MPS PDM Sleman, Arif Mahfud menyampaikan harapannya  kepada FORPAM Sleman yang baru saja dikukuhkan, selamat bertugas mewujudkan FORPAM Sleman yang lebih baik, semoga PCM yang belum memiliki Ambulanmu segera dilancarkan dan dimudahkan dalam pengadaan Ambulanmu, sehingga pelayanan Ambulanmu kita maksimal dan merata.

Ridwan Furqoni, M.P.I menyampaikan sejarah Ambulanmu Muhamamdiyah di D.I Yogyakarta yang salah satunya berasal dari PCM Tempel dan PDM Sleman. Sampai buku Manajemen Ambulanmu telah selesai disusun dan dicetak maka harapannya bisa menjadi panduan untuk program Ambulanmu di D.I Yogyakarta, jika ada perbaikan maka akan diperbaiki pada cetakkan berikutnya “layanan Ambulanmu di DIY mengalami pertumbuhan yang signifikan, dimulai pada 2011 oleh PDM Kota Yogyakarta, 2013 oleh PCM Tempel, dan 2015 oleh Angkatan Muda Muhamamdiyah (AMM) PDM Sleman. Sampai sekarang tercatat terdapat 71 Titik Layanan (TL) Ambulanmu se DIY. Dengan banyaknya armada yang dimiliki maka sangat diperlukan panduan manajemennya. Di dalam buku panduan tersebut ada 6 pokok bahasan, mulai dari Standar Manajemen, Standar Layanan, Standar Sumber Daya Manusia, Standar Pembiayaan, Standar Kendaraan dan Standar Branding. “Dalam TL Ambulanmu setidaknya perlu tiga unsur untuk menggerakkan program layanan, diantaranya adalah unsur pemilik program yaitu Pimpinan Daerah, Cabang atau Ranting Muhammadiyah, unsur Pengelola Program (manajemen dan administrasi) yaitu Majelis Pelayanan Sosial serta unsur pembiaya program yaitu Lazismu” imbuhnya.

Zaenal Arifin selaku koordinator program Ambulanmu D.I Yogyakarta menyampaikan pertumbuhan Ambulanmu yang sangat pesat, semangat harus disinergikan bersama, harus bisa mengikuti ritme dan alur keuangan Lazismu, saling menguatkan agar layanan Ambulanmu semakin banyak dan layanan semakin baik lagi.
Acara dilanjut dengan membuka tanya jawab dalam kesempatan ini, Sunu dari PCM Minggir mengusulkan adanya pengaturan sirine dan pengelolaan Ambulanmu di PCM masing-masing, Arief Sulistya dari PCM Tempel juga mengusulkan adanya buku panduan doa untuk pasien, jenazah maupun untuk keluarga. Beliau juga menanyakan bagaimana aturan jika keluarga pasien memberi infaq.
Wachid Maryanto selaku ketua FORPAM Wilayah D.I Yogyakarta memberikan pencerahan atas pertanyaan peserta, beliau menyampaikan “terkait infaq setiap layanan kita gratis, jika diberi infaq ya harus diterima karena mungkin itu balasan sayang dari keluarga pasien untuk kita. Jika ada psien dari luar provinsi bisa estafet dengan daerah lain yang terhubung dengan kita. Terkait pertanyaan lain bisa didiskusikan dengan daerah karena itu sudah termasuk teknis pelaksanaan, jadi sudah ranahnya FORPAM”, Wachid juga menyampaikan harapan untuk FORPAM “Saya harap setelah dikukuhkan ada pertemuan rutin untuk membangkitkan semangat teman-teman driver, ingat kita tidak sendiri banyak teman driver kita diluar, jadi jika ada apa-apa bisa diceritakan” imbuhnya
PCM Ngaglik telah membentuk tim Ambulanmu Muhammadiyah dan saat ini sedang proses membeli ambulan. Acara diakhiri dengan doa bersama oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman Bp Tuyahmin, S.Ag

Post Lainnya