image-6

Sosialisasi Buku Manajemen Ambulans Muhammadiyah di PDM Kulon Progo

Majelis Pelayanan Sosial PWM D.I.Yogyakarta menghadiri undangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo dalam rangka sosialisasi buku Manajemen Ambulans Muhammadiyah. Kegiatan ini berlangsung di ruang utama Masjid KH Ahmad Dahlan PDM Kulon Progo, pada Sabtu (17/12/22) acara dimulai pukul 08.30 WIB.

Acara tersebut diikuti oleh banyak unsur diantaranya PDM Kulon Progo, MPS PWM D.I. Yogyakarta, MPS PDM Kulonprogo, Lazismu Daerah Kulon Progo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se Daerah Kulon Progo dan Forum Pengelola Ambulan Muhammadiyah Daerah Kulon Progo. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan menghasilkan usul-usul strategis terkait pengelolaan program Ambulans Muhammadiyah.

Bapak Alip, Wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo menyampaikan apresiasi kepada hadirin. “seseorang yang berbuat baik melayani masyarakat dan muncul niatan meninggikan kalimat Allah maka dia akan mendapatkan ganjaran tanpa batas” ungkap beliau.

Bapak Sunar, Ketua LPB PDM Kulon Progo menyampaian pesan kepada para relawan Ambulans Muhammadiyah “Saya berpesan untuk pengelola Ambulanmu agar prioritaskan layanan untuk donatur Ambulanmu” ungkap beliau

Ridwan Furqoni, M.P.I menyampaikan buku Manajemen Ambulanmu telah selesai disusun dan dicetak maka harapannya bisa menjadi panduan untuk Ambulanmu di D.I Yogyakarta, jika ada perbaikan maka akan diperbaiki pada cetakkan berikutnya “layanan Ambulanmu di DIY mengalami pertumbuhan yang signifikan, sampai sekarang tercatat sudah terdapat 71 titik layanan Ambulanmu se DIY, jumlah tersebut diawali  dengan munculnya gerakan 1 Ambulans 1 Cabang (botton up), dengan banyaknya armada Ambulanmu yang lalu lalang melayani masyarakat maka sangat diperlukan panduan terutma masalah Manajemen. Didalam buku panduan ini ada 6 pokok bahasan, mulai dari standar manajemen, layanan, Sumber Daya Manusia, pembiayaan, kendaraan dan branding”. “Dalam titik Ambulanmu setidaknya perlu tiga unsur untuk menggerakkan program layanan, diantaranya adalah unsur pemilik program yaitu Pimpinan Daerah, Cabang atau Ranting Muhammadiyah, unsur Pengelola Program (manajemen dan administrasi) yaitu Majelis Pelayanan Sosial serta unsur pembiaya program yaitu Lazismu” imbuhnya.

Acara dilanjut dengan membuka tanya jawab, kritik, saran dan usulan , dalam kesempatan ini KL Sentolo mengusulkan penyaluran infaq untuk Ambulanmu tidak disampaikan melalui driver supaya tidak menimbulkan kesan berbayar. Selanjutnya Bapak Ribut dari KL Pengasih mengajukan bantuan ke MPS PDM Kulon Progo dan juga PWM D.I Yogyakarta, “KL Pengasih ingin mengajukan bantuan kepada MPS PDM Kulon Progo dan juga PWM D.I Yogyakarta untuk armada yang telat pajak 2 tahun” tuturnya “saya juga mengusulkan terkait SOP Ambulans pasien untuk angkutan jenazah dan juga SOP pengelola Titik Layanan” tambahnya.

Perwakilan Titik Layanan Ambulanmu Kalibawang memberikan saran pada tulisan “ozioner” di buku panduan diganti dengan peralatan sterilisasi serta mengusulkan adanya SOP sterilisasi, SOP layanan, dan juga SOP tentang keuangan. Acara diakhiri tepat pukul 10.00 WIB.

Post Lainnya