PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko bekerja sama dengan Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (MPS PWM DIY) berhasil menyelenggarakan kegiatan pelatihan bagi penyandang tunanetra di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan tersebut mengangkat tema Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Pijat dan Musik Disabilitas Tuna Netra. Kegiatan yang dilaksanakan dua hari berturut-turut yaitu pada tanggal 29-30 Agustus 2022 di University Hotel Jogja ini, bertujuan untuk meningkatan kapasitas Pijat dan Musik Disabilitas Tuna Netra dan juga diharapkan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi para difabel dalam proses pemulihan ekonomi di masa pasca pandemi COVID-19.
Pemerintah sangat mendukung dengan dilakukannya acara pelatihan ini, hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan yang disampaikan oleh perwakilan Dinas Sosial DIY. Sekretaris Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Suyarno menjelaskan dalam meningkatkan kesejahteraan bagi para difabel perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak. “Pemerintah tidak bisa sendiri. Pihak swasta dan kelompok masyarakat harus bersama untuk meningkatkan harkat dan martabat para difabel ini. Pelatihan ini menjadi bentuk sinergi yang mengawali langkah dalam membantu para difabel ke depannya.” Terangnya.
Menurut Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto, bahwa kegiatan semacam ini sudah menjadi kewajiban perusahaan dalam mengimplementasikan nilai AKHLAK. PT TWC sebagai salah satu perusahaan BUMN, harus ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kapasitas difabel dan membangun ekosistem ekonomi yang inklusif. “Butuh komitmen bersama untuk mewujudkannya. Perlu adanya sinergi yang aktif antara instansi pemerintah, BUMN dan swasta dalam mendorong lebih dalam mempercepat perwujudan ekonomi inklusif bagi para difabel agar mandiri dan sektor ekonomi,” tuturnya.
Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammdiyah DIY, Ridwan Furqoni, mengatakan “Rencana Tindak Lanjut ini bisa menjadi pedoman dalam menentukan langkah ke depan terkait pendampingan yang bisa menambah kapasitas teman difabel, untuk nanti bekal di waktu-waktu yang akan datang.”.
Kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas ini diikuti anggota Jaya Musik Malioboro dan juga siswa siswi dari Madrasah Aliyah Negri (MAN) II Sleman. Kegiatan ini mendapat tanggapan yang positif dari para peserta. Salah satunya, peserta dari MAN II Sleman bernama Nur Eko Prasetryo (16) mengatakan “Pelatihannya sangat bagus, sudah bisa menambah pengetahuan. Karena kalau saya pribadi belum terlalu paham dengan pelatihan pijat gitu, baru pertama mengikuti jadinya mungkin sesuatu hal yang baru. Manfaatnya juga sangat banyak”.
Selain itu, dengan adanya kegiatan ini harapan besar juga disampaikan oleh Dedy Sufiyandi (40), salah satu anggota Jaya Musik Malioboro. “Semoga kami diberikan kesempatan untuk mengisi di tempat wisata candi yang tentunya ini bisa membantu kami mencukupi kebutuhan sehari – hari,” terang Dedy.